Minggu, 19 Juli 2015

Hamas: “Kami Telah Berusaha, tapi Tuhan Mereka Mengubah Arah Roket Kami”


Posted on Thu, 07/24/2014 - 07:23

Konflik Israel-Hamas masih jauh dari kata damai. Apalagi, konflik politik itu telah sekian lama ditunggangi oleh kepentingan agama, yang disuarakan oleh kaum militan Islam. 

Hamas dan Jihad Islam di Gaza terus berjuang dengan semangat menghancurkan Israel karena stigma yang melekat kuat di kalangan mereka bahwa Israel adalah negara Yahudi.

Sebuah artikel yang dimuat oleh situs web Tellmenow.com mengungkapkan bagaimana Israel berupaya menggunakan misil untuk melindungi warganya dari serangan Hamas, Hamas justru menggunakan warganya untuk melindungi dari serangan misil Israel.

Hamas cukup dikenal dengan strategi perisai manusia sepanjang sejarah konflik dengan Israel, menyebabkan jumlah korban warga sipil di Gaza terus meningkat. Sementara, Israel terus dikecam oleh dunia internasional karena tidak sanggup meminimalisasi jumlah korban sipil. Bahkan, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengancam Israel dapat dijatuhi tuduhan melakukan kejahatan perang.

Namun, dibalik kuatnya semangat Hamas untuk menggempur Israel, beberapa di antara mereka yang terus berkeyakinan adanya unsur agama dalam konflik ini seakan-akan melihat ada pertempuran antara dua Tuhan di sini.

Dalam artikel yang ditulis oleh Barbara Ordman di Jewish Telegraph edisi 18 Juli, Ordman bertanya kepada Hamas mengapa roket mereka tidak begitu efektif menghancurkan Israel. Jawaban yang didapatnya adalah, "Kami telah berusaha, tetapi Tuhan mereka mengubah arah roket kami di atas udara".

Kutipan Ordman itu pun menjadi headline yang tersebar luas di jejaring sosial setelah dijadikan judul utama di harian Jewish Telegraph.

Ordman, yang kini tinggal di Ma'ale Adumim di Tepi Barat, kemudian mengutip pernyataan Perdana Menteri Israel yang pertama, David Ben Gurion, pada Oktober 1956. Kala itu, dalam wawancara dengan CBS, Ben Gurion berkata, "Di Israel, untuk menjadi seorang realis, Anda harus percaya pada mujizat". #ON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar